Direction

Jadilah Kader Sejati Untuk IPM

SCM Music Player

Senin, 28 Maret 2011

Mading Mungil Yang Diluncurkan Bidang PIP

Pengajian Bulanan IPM SMK Muhammadiyah Parakan Berlangsung sukses

Parakan (28/03) adalah hari dimana IPM SMK Muhammadiyah Parakan membuktikan kembali eksistensinya dalam menyelenggarakan kegiatan Pengajian Bulanan ke 2.
Pemateri dari pengajian ini adalah Bapak Ustadz Muttaqin dengan tema "Ittaba' Kepada Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wa Sallam dalam Menata Tatanan Kehidupan"

kegiatan ini dihadiri oleh 40 orang peserta dari siswa/i dan 4 diantaranya adalah kakak-kakak PPKT UIN. InsyaAllah kegiatan ini akan berjalan setiap bulan sekali dan dengan pemateri yang berbeda-beda..

KERAPIHAN BAGI SEORANG PELAJAR




pip2.JPGBertepatan dengan Upacara Penaikan Bendera yang dilaksanakan Pada (21/03) dengan petugas upacara kelas 7c , Bpk Yusman menyampaikan beberapa hal yaitu, yang pertama tentang Ujian Middle Semester yang telah dilaksanakan minggu lalu adalah nilai asli.

Kedua, bagi kelas dua belas dan sembilan dimohon agar mempersiapkan diri karena dalam waktu dekat ini, yaitu pada pertengahan bulan April mereka akan menghadapi Ujian Nasional (UN) dimana UN ini yang menentukan lulus atau tidaknya pelajar.

Ketiga, untuk kelas 9b dan 8b yang merasa tidak terima dengan diadakanya rambut dan celana yang dilakukan oleh bpk. Hasan, dihimbau agar tidak membalas dendam dengan mengepiskan Ban motor dan menghilangkan gusi motor beliau.
Bpk Yusman juga menegaskan betapa pentingnya kerapihan bagi seorang pelajar, “sekolah bukanlah pasar yang asal sembarang memakai busana ala preman yang mengecilkan celananya, tetapi sekolah adalah sekolah dimana siswa harus patuh dan taat terhadap kebijakan atau peraturan yang sudah dibuat oleh pihak Sekolah”.  


Created by: Dimas-Kevin PIP Redaction

Evaluasi Kedisiplinan SMP-SMK Muhammadiyah Parakan



Parakan (7/3),  Kepala Sekolah SMK 01 Muhammadiyah Parakan, Bapak Drs H.Salman Tumanggor mengutarakan beberapa hal dalam kesempatan Upacara ini. Pertama, himbauan jangan ada lagi para pelajar yang terlambat,  kedua, rencana program kerja Tahun baru 2011/2012, ketiga Ekstrakulikuler (ekskul) , di  dalam Ekskul ini beliau mengatakan jangan bermain-main dalam memilih ekskul ini, karena di dalam ekskul  terdapat jalan  atau kunci menuju keberhasilan untuk meraih prestasi. maka dari itu, siswa dimohon agar bersungguh-sungguh   dalam memilih  ekskul.
            Pada kesempatan yang sama, beliau merasa prihatin ketika masuk waktu sholat, pelajar banyak yang  terlalu santai, bercanda, dan berbicara, dll. Sedangkan kewajiban untuk melaksanakan sholat berjama’ah tidak boleh ditunda-tunda. Maka dari itu, beliau berharap perbuatan semacam itu bisa diminimalisir  atau dihilangkan agar pelaksanaan sholat berjama’ah berlangsung dengan tertib dan disiplin. Selain itu, ketika sholat jumat hal serupa masih terjadi Contohnya : Ketika Khotib Naik mimbar, masih banyak diantara pelajar yang melakukan perbuatan tersebut, sehingga apa yang disampaikan Khotib sholat Jumat menjadi sia-sia, ‘’masuk kuping kanan keluar kuping kiri’’. Oleh sebab itu, maka beliau memberi Ultimatum kepada Pelajar bahwasanya ‘’ jika masih ada diantara Pelajar yang masih bercanda, berbicara, dll, maka beliau tidak segan-segan untuk memberikan sanksi berupa meresume isi khutbah yang disampaikan khotib dan juga tidak boleh pulang hingga waktu sholat ashar tiba’’.


                                                                       Created by: Dimas-Kevin PIP Redaction

Rabu, 23 Maret 2011

Bom Buku, Jangan Sudutkan Islam

JAKARTA, HALUAN— Anggota DPR dari Fraksi PKS, Jazuli Juwaini, mengingatkan teror bom yang terjadi di sejumlah wilayah Jakarta be­lakangan ini jangan sampai dijadikan kampanye hitam untuk makin mendiskreditkan umat Islam.

“Saya mengimbau semua pihak untuk menahan diri agar tidak me­nge­luarkan opini yang tidak memiliki dasar. Kita serahkan saja dan percayakan kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus teror bom buku.
Kasus ini jangan di­politisasi sehingga menguntungkan be­berapa pihak dan makin me­nyudutkan Islam,” ujar Jazuli Ju­waini di Gedung DPR Ja­karta, Senin (21/3).

Tindakan teror dalam bentuk pengiriman paket buku berisi bom itu jangan selalu diidentikkan dengan kelompok Islam. Anggota Komisi VIII DPR ini mengatakan bahwa Islam sebenarnya agama damai.
Jika seseorang semakin me­mahami Islam, maka pemikiran dan tindak tan­duknya akan terjaga dengan baik sehingga tidak mungkin secara membabi buta mengirim bom ke mana-mana. “Jika ada orang Islam yang melakukannya, itu jangan dikaitkan dengan Islam. Islam juga mengutuk segala bentuk teror, kekerasan dan kezholiman di muka bumi ini,” ujarnya.

Lagi pula, menurut Jazuli, ada beberapa kejanggalan yang nampak pada kasus bom buku. Baik dari obyek yang dituju, jenis bom maupun tujuan dan modus operandinya. “Bom buku ini sangat berbeda dengan teror bom yang biasa di­lakukan oleh teroris murni.

Terlalu dini jika mengaitkannya dengan kekecewaan kelompok tertentu terhadap penyelesaian kasus Ah­madiyah yang tak kunjung selesai ataupun dengan proses persidangan Abu Bakar Ba’asyir,” ujarnya.
Karena itu, ia menambahkan semua peristiwa itu tidak perlu digiring pada opini tertentu. Kasus ini sebaiknya serahkan saja semuanya ke jalur hukum melalui kepolisian dan pengadilan

Jumat, 18 Maret 2011

JAT: KH Abu Bakar Ba’asyir Disidang dengan Pengadilan Rekayasa

JAKARTA (voa-islam.com) – Jama’ah Anshorut Tauhid (JAT) menilai sidang KH Abu Bakar Ba’asyir sebagai pengadilan rekayasa.
Pernyataan resmi JAT itu dirilis dalam JAT Media Center (JMC) yang merupakan sumber informasi resmi JAT, pasca sidang keempat Amir JAT, Abu Bakar Ba’asyir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, (7/3/2011).
Menurut Ustadz Sonhadi, direktur JMC, aroma rekayasa persidangan nampak jelas sebelum sidang keempat dengan agenda tanggapan eksepsi oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU). Indikasinya, pada persidangan ketiga tanggal 24 Februari 2011, JPU hanya meminta waktu satu hari untuk memberikan tanggapan atas nota keberatan (eksepsi) dari Abu Bakar Ba’asyir dan TPM.
“Ini menunjukkan arogansi pihak JPU sekaligus  semakin memperjelas dugaan bahwa persidangan ini adalah rekayasa dan sinetron yang skenarionya sudah disusun sebelum persidangan ini di mulai,” jelas Sonhadi dalam press releasenya.
Selain itu, JAT juga memprotes pola pengamanan persidangan oleh aparat keamanan yang berlebihan menyalahi tata tertib persidangan. Di luar persidangan, para sniper (penembak jitu) mengamankan dari beberapa gedung sekitar PN Jaksel. “Ini lebih terkesan arena perang daripada sebuah pengamanan persidangan,” kecam Sonhadi.
Di dalam persidangan yang dinyatakan terbuka untuk umum oleh Majelis Hakim, tempat duduk pengunjung dipenuhi oleh pengunjung tak beridentitas, sehingga persidangan ini tidak nampak lagi sebagai persidangan terbuka.
JAT juga menyayangkan adanya anggota brimob yang menenteng senjata serbu di arena persidangan.
“Bukankah membawa senjata termasuk larangan dan melanggar tata tertib pengadilan yang selalu dibacakan sebelum sidang dimulai,” protes Sonhadi. “Kami sampaikan protes keras terhadap pola pengamanan persidangan oleh aparat keamanan terutama di ruang persidangan,” tambahnya.

Senin, 07 Maret 2011

ZODIAK!!! HARAM GA SEEHHH??

Ya, ramalan zodiak atau yang biasa dikenal dengan ramalan bintang sudah menjadi “gaya hidup” modern anak muda sekarang. Terlebih khusus lagi bagi para pemudi (bahkan muslimah). Namun, alangkah baiknya apabila kita meninjau ramalan bintang ini berdasarkan syariat islam.


Ramalan Bintang Termasuk Ilmu Nujum/Perbintangan

Zodiak adalah tanda bintang seseorang yang didasarkan pada posisi matahari terhadap rasi bintang ketika orang tersebut dilahirkan. Zodiak yang dikenal sebagai lambang astrologi terdiri dari 12 rasi bintang (Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius dan Pisces). Zodiak ini biasa digunakan sebagai ramalan nasib seseorang, yaitu suatu ramalan yang didasarkan pada kedudukan benda-benda tata surya di dalam zodiak (disarikan dari website Wikipedia). Dalam islam, zodiak termasuk ke dalam ilmu nujum/Perbintangan.

Ramalan Bintang Adalah Sihir

Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam bersabda: “Siapa yang mempelajari ilmu nujum berarti ia telah mempelajari cabang dari ilmu sihir, apabila bertambah ilmu nujumnya maka bertambah pulalah ilmu sihirnya.” (HR Ahmad dengan sanad hasan). Hadits ini dengan jelas dan tegas menyatakan bahwa ilmu nujum (yang termasuk dalam hal ini adalah ramalan bintang) merupakan bagian dari sihir.

Bahkan Rasulullah menyatakan bahwa apabila ilmu nujumnya itu bertambah, maka hal ini berarti bertambah pula ilmu sihir yang dipelajari orang tersebut. Sedangkan hukum sihir itu sendiri adalah haram dan termasuk kekafiran, sebagaimana Allah berfirman yang artinya: “Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), Padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir).” (Qs. Al Baqarah: 102)

QS. Al Qolam : 1-6

Created by

PIMPINAN RANTING IPM SMK MUHAMMADIYAH PARAKAN