Siapakah ipmawati?
Ipmawati berasal dari kata IPM dan Wait. IPM adalah organisasi otonom persyarikatan Muhammadiyah yang bergerak di kalangan pelajar baik putra maupun putrid. Sedang Wati artinya wanita atau putri. Jadi yang disebut dengan ipmawati adalah setiap anggota IPM putri.
Sejarah Departemen Ipmawati
Pada awal didirikannya IPM, departemen Ipmawati belum dibentuk. Struktur organisasinya belum seperti sekarang ini dimana terdapat empat departemen yaitu; Departmen dakwah, Departemen Ipmawati, Departenmen PIP serta Pengembangan Keterampilan. (Hasil Muktamar IPM ke-8 di Yogyakarta, 25 Januari 1990).
Tetapi pada pengembangan awal tersebut Ipmawati sudah mulai berperan seperti dalam kepengurusan IPM, misalanya : “sebagai bendahara atau sekretaris dan juga Ipmawati berusaha mempopulerkan IPM”.
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat maka peran dari perempuan semakin dibutuhkan. Untuk itu dirasakan perlu adanya suatu wadah yang khusus membina para pelajar putrid. Maka pada Muktamar IPM ke-V di Jakarta terjadilah perubahan struktur kepemimpinan. Khususnya posisi Ipmawati dalam kaitannya dengan organisasi IPM dimana saat itu terpilih ketua III yang membawahi departemen Ipmawati.
Sejak itu Ipmawati mempunyai kesempatan yang lebih luas bersama-sama dengan Ipmawan untuk duduk dalam setiap jenjang kepemimpinan baik dalam jabatannya sebagai staff harian maupun dalam departemen Ipmawati akan selalu ikut serta menentukan langkah-langkah IPM secara keseluruhan dalam rangka merealisirkan tujuan IPM
Status dan kedudukan Ipmawati
Status Ipmawati dalam IPM tidak hanya sebagai (peripheral) atau pelengkap saja, tetapi Ipmawati pun mempunyai andil yang besar dalam usaha untuk mencapai tujuan. Ipmawati mempunyai kedudukan yang sama dan setara sebagai mitra sejajar bagi Ipmawan baik dalam struktur kepemimpinan maupun dalam menjalankan tugas-tugas organsisasi.
Fungsi dan peran Ipmawati
Fungsi Ipmawati bagi pelajar putri mempunyai arti yang penting dalam perjuangan IPM serta Muhammadiyah. Karena Ipmawati berfungsi sebagai salah satu sarana untuk mencapai cita-cita. Peran Ipmawati dalam IPM merupakan partner dalam menjalankan tugas-tugas organisasi dimana pihak yang satu dengan yang lainnya saling melengkapi, mengisi dan membantu sesuai dengan kodrat dan kemampuannya.
Ipmawati ikut berperan dalam memajukan organisasi maupun masyarakat pelajar, dalam mengisi dan menjunjung bagi kehidupan para pelajar yang akhirnya sampai pada pencapaian tujuan “Terbentuknya pelajar muslim yang berahlaq mulia, dalam rangka menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat utama adil makmur yang diridhoi Allah Swt”.
Dengan berubahnya pandangan dunia terhadap perempuan, yaitu sejarah diberinya kesempatan kepada perempuan untuk ikut serta mengembangkan potensi secara wajar, terbukti sudah membawa perempuan mampu menangani bidang-bidang yang semula dianggap hanya mampu ditangani oleh kaum pria saja. Demikian pula dengan Ipmawati. Demikian pula dengan Ipmawati. Usaha-usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi tidak hanya merupakan tugas dari Ipmawan tetapi Ipmawati juga bisa berperan didalamnya
Kewajiban Ipmawati
- Dalam lingkup IPM
1. Mengurusi ke-Ipmawatian secara khusus, misalnya; melalui pendidikan khusus ipmawati (diksusti) atau program-program pengkaderan lainnya.
2. Sebagai wadah mendidik kader-kader perempuan Islam yang militant dan konsekuen.
3. Sebagai teladan bagi pelajar putri Islam yaitu mencerminkan kepribadiannya sesuai dengan fungsinya sebagai perempuan.
- Dalam lingkup masyarakat
1. Ipmawati harus sanggup menggalang pembangunan ummat, melalui dakwah Islam amar makruf nahi mungkar (QS : 3 104)
2. Ipmawati sebagai pahlawan-pahlawan pembangunan. Dalam arti membangun ummat dengan penuh keihlasan, tanpa pamrih, tekun menanamkan ajaran-ajaran Islam baik kepada warga Ikatan sendiri maupun untuk masyarakat pada umumnya.
3. Ipmawati sebagai komponen pelajar harus mampu merintis peningkatan dalam pendidikan, keagamaan, sosial kemasyarakatan, disini ikatan dapat dijadikan wadah untuk menempa warganya yang mampu menelorkan pelajar berkepribadian muslim yang dapat diharapkan menjadi sponsor pembangunan manusia seutuhnya.
4. Ipmawati harus mampu berperan sebagai primadona yang cakap dan cerdas serta mampu mengatasi dan menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
- Dalam ‘Aisyiyah / Muhammadiyah
Ipmawati berasal dari kata IPM dan Wait. IPM adalah organisasi otonom persyarikatan Muhammadiyah yang bergerak di kalangan pelajar baik putra maupun putrid. Sedang Wati artinya wanita atau putri. Jadi yang disebut dengan ipmawati adalah setiap anggota IPM putri.
Sejarah Departemen Ipmawati
Pada awal didirikannya IPM, departemen Ipmawati belum dibentuk. Struktur organisasinya belum seperti sekarang ini dimana terdapat empat departemen yaitu; Departmen dakwah, Departemen Ipmawati, Departenmen PIP serta Pengembangan Keterampilan. (Hasil Muktamar IPM ke-8 di Yogyakarta, 25 Januari 1990).
Tetapi pada pengembangan awal tersebut Ipmawati sudah mulai berperan seperti dalam kepengurusan IPM, misalanya : “sebagai bendahara atau sekretaris dan juga Ipmawati berusaha mempopulerkan IPM”.
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat maka peran dari perempuan semakin dibutuhkan. Untuk itu dirasakan perlu adanya suatu wadah yang khusus membina para pelajar putrid. Maka pada Muktamar IPM ke-V di Jakarta terjadilah perubahan struktur kepemimpinan. Khususnya posisi Ipmawati dalam kaitannya dengan organisasi IPM dimana saat itu terpilih ketua III yang membawahi departemen Ipmawati.
Sejak itu Ipmawati mempunyai kesempatan yang lebih luas bersama-sama dengan Ipmawan untuk duduk dalam setiap jenjang kepemimpinan baik dalam jabatannya sebagai staff harian maupun dalam departemen Ipmawati akan selalu ikut serta menentukan langkah-langkah IPM secara keseluruhan dalam rangka merealisirkan tujuan IPM
Status dan kedudukan Ipmawati
Status Ipmawati dalam IPM tidak hanya sebagai (peripheral) atau pelengkap saja, tetapi Ipmawati pun mempunyai andil yang besar dalam usaha untuk mencapai tujuan. Ipmawati mempunyai kedudukan yang sama dan setara sebagai mitra sejajar bagi Ipmawan baik dalam struktur kepemimpinan maupun dalam menjalankan tugas-tugas organsisasi.
Fungsi dan peran Ipmawati
Fungsi Ipmawati bagi pelajar putri mempunyai arti yang penting dalam perjuangan IPM serta Muhammadiyah. Karena Ipmawati berfungsi sebagai salah satu sarana untuk mencapai cita-cita. Peran Ipmawati dalam IPM merupakan partner dalam menjalankan tugas-tugas organisasi dimana pihak yang satu dengan yang lainnya saling melengkapi, mengisi dan membantu sesuai dengan kodrat dan kemampuannya.
Ipmawati ikut berperan dalam memajukan organisasi maupun masyarakat pelajar, dalam mengisi dan menjunjung bagi kehidupan para pelajar yang akhirnya sampai pada pencapaian tujuan “Terbentuknya pelajar muslim yang berahlaq mulia, dalam rangka menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat utama adil makmur yang diridhoi Allah Swt”.
Dengan berubahnya pandangan dunia terhadap perempuan, yaitu sejarah diberinya kesempatan kepada perempuan untuk ikut serta mengembangkan potensi secara wajar, terbukti sudah membawa perempuan mampu menangani bidang-bidang yang semula dianggap hanya mampu ditangani oleh kaum pria saja. Demikian pula dengan Ipmawati. Demikian pula dengan Ipmawati. Usaha-usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi tidak hanya merupakan tugas dari Ipmawan tetapi Ipmawati juga bisa berperan didalamnya
Kewajiban Ipmawati
- Dalam lingkup IPM
1. Mengurusi ke-Ipmawatian secara khusus, misalnya; melalui pendidikan khusus ipmawati (diksusti) atau program-program pengkaderan lainnya.
2. Sebagai wadah mendidik kader-kader perempuan Islam yang militant dan konsekuen.
3. Sebagai teladan bagi pelajar putri Islam yaitu mencerminkan kepribadiannya sesuai dengan fungsinya sebagai perempuan.
- Dalam lingkup masyarakat
1. Ipmawati harus sanggup menggalang pembangunan ummat, melalui dakwah Islam amar makruf nahi mungkar (QS : 3 104)
2. Ipmawati sebagai pahlawan-pahlawan pembangunan. Dalam arti membangun ummat dengan penuh keihlasan, tanpa pamrih, tekun menanamkan ajaran-ajaran Islam baik kepada warga Ikatan sendiri maupun untuk masyarakat pada umumnya.
3. Ipmawati sebagai komponen pelajar harus mampu merintis peningkatan dalam pendidikan, keagamaan, sosial kemasyarakatan, disini ikatan dapat dijadikan wadah untuk menempa warganya yang mampu menelorkan pelajar berkepribadian muslim yang dapat diharapkan menjadi sponsor pembangunan manusia seutuhnya.
4. Ipmawati harus mampu berperan sebagai primadona yang cakap dan cerdas serta mampu mengatasi dan menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
- Dalam ‘Aisyiyah / Muhammadiyah
Sebagai pelopor, pelangsung, penyempurna cita-cita dan amal usaha ‘Aisyiyah / Muhammadiyah serta pada saatnya sanggup menerima estafet perjuangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar