Direction

Jadilah Kader Sejati Untuk IPM

SCM Music Player

Minggu, 27 Februari 2011

Tanpa Kuatnya IPM di Sekolah, Muhammadiyah Sulit Melakukan Revitalisasi Ideologi



Renungan
Mataram – “Saya ingin menyatakan bahwa Revitalisasi Ideologi Muhammadiyah tidak akan berhasil tanpa dibarengi Revitalisasi IPM di Sekolah , IMM di Kampus, atau Pemuda dan NA di Amal usaha maupun Kampung”, demikian pernyataan Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Deni Wahyudi Kurniawan disela-sela makan siang, Sabtu (5/12/2009).

Menurut Deni, dalam periode Muktamar 2005-2010 ini, salah satu komitmen gerakan Muhammadiyah adalah melakukan revilatiasai gerakan, termasuk Revitalisasi Ideologi Muhammadiyah. Program yang sangat dibutuhkan setelah umur Muhammadiyah memasuki satu abad ini menurut Deni hingga menjelang Muktamar di Yogytakarta, Juni tahun depan masih sangat kurang menyentuh permasalahan utama yaitu pada masalah eksistensi organisasi otonom, khususnya Angkatan Muda Muhammadiyah seperti Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), maupun Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah .

Deni menambahkan bahwa hingga saat ini yang baru dilakukan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah hanya pada tahap melahirkan Sistem Perkaderan Muhammadiyah, menyelenggarakan darul Arqam untuk pimpinan Muhammadiyah, sedangkan gerakan yang menyentuh pada kebutuhan kaderisasi kader ideologis Muhammadiyah masih sangat kurang.
“Bisa dikatakan dukungan kepada IPM hanya melakukan perubahan dari IRM menjadi IPM saja” terang Deni. “Komitmen dari Pimpinan Pusat memang ada, namun komitmen majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (DIKDASMEN) masih sangat kurang” lanjutnya. Menurutnya salah satu kebutuhan mendesak program Revitalisasi Ideologi Muhammadiyah adalah dengan mendukung sepenuhnya penguatan keberadaan Ikatan Pelajar Muhammadiyah di Sekolah Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Kampus-Kampus, maupun Pemuda Muhammadiyah dan Nasiatul Aisyiyah dan Amal Usaha Muhammadiyah dan Kampung.

Rabu, 23 Februari 2011

REPOSISI IPM sebagai MIDDLE STRUCTURE

A.MUQODDIMAH
Setiap organisasi dimanapun adanya dan apapun namanya,pasti mempunyai yang namanya landasan,apakah itu landasan idiil atau landasan struktural,sebagai konsekuensi logis dari berdirinya suatu organisasi tersebut.contoh kalo di Muhammadiayah landasan ideologisnya,salah satunya adalah MKCHM,landasan strukturalnya adalah AD/ART MUHAMMADIYAH.begitu pula dengan orgsanisasi pelajar kita yaitu ikatan pelajar muhammadiyah,pasti juga mempunyai landasan-landasan,sebagai dasar dan strategi untuk IPM melangkah dan bergerak ditengah basis konstituennya yaitu pelajar.
Menurut saya,salah satu landasan structural IPM selain AD/ART adalah rekomendasi atau amanat dari hasil keputusan Musyran,yang menjadi titik pacu tiap tahun,atau Ajang pergantian pimpinan serta rumusan strategi IPM kedepan.musyran adalah bukan saja ajang pergantian pimpinan tapi yang lebih esenisal dari musyrann itu adalah adanya startegi baru terhadap gerak dan langkah perjuangan IPM,yang sesuai dengan kondisi dan objeknya.
Salah satu dari strategi itu tertuang dalam rekomendasi musyran.dalam rekomendasi tersebut termaktub harapan dan anjuran dari setiap peserta musyran terhadap pimpinan yang akan terpilih nantinya supaya direlisasikan oleh IPMyang akan datang.
Saya percaya kepada setiap peserta musyran,bahwa mereka memberi rekomendasi,memberi masukan,tidak asal-asalan,melainkan para peserta itu ingin adanya perubahan dalam dri IPM,supaya gerak dan langkah IPM tidak stagnan dan tidak berhenti disitu saja.
Yang menjadi bahasan disini,adalah ketika rekomendasi itu di ajukan,kadang2 dipandang sebelah mata oleh IPM yang sudah terlantik.salah satunya adalah rekomendasi MUSYRAN kepada IPM untuk memantapkan posisinya kembali sebagai MIDDLE STRUCTURE.rekomendasi ini saya kira sudah hampir 2 tahun adanya tapi dari segi operasionalnya,kadang belum terlaksana.seakan-akan lupa dari rekomendasi itu.
B.PEMBAHASAN
Secara bahasa MIDDLE STRUCTURE berasal dari 2 kata adopsi dari bahasa inggris,yaitu middle dan structure.middle berarti tengah atau pertengahan sedangkan structure berarti strukutur atau susunan.Jadi dapat kita simpulkan secara singkat bahwa yang disebut middle structure itu adalah susunan yang berada di tengah atau strukutur menengah.
Lalu dengan adanya IPM sebagai middle structure,adalah IPM yang posisinya berada di pertengahan ,maksudnya IPM yang posisinya ada di antara pondok dan santri. sebagai posisi yang menengahi IPM harus bisa menyambungkan lidah santri ke hadapan pondok,harus bisa menyuarakan aspirasi santri sehingga didengar oleh pondok,tentu itu juga dengan pertimbangan yang sangat matang dan baik,selain itu tugas IPM yang sering dilupakan adalah IPM juga harus bisa ikut menyukseskan kegiatan-kegiatan pondok,dengan cara mensosialisasikan program-program pondok kepada santri,sehingga terjalin harmonisasi antar pondok dan santri.
IPM harus lebih bisa memahami posisinya di ma`had ini,IPM harus bisa proaktif dan ikut terjun menyelesaikan masalah yang ada di ma` had ini,baik itu dari santri atau pondok,dengan catatan IPM harus bisa lebih objekitf menyikapinya,tidak ada kecondongan kepada manapun,jangan sampai dengan kehadiran IPM justru memperkeruh keadaan,dan akhirnya IPM mengkritik habis-habisan pondok dengan tanpa dalih yang kuat.
IPM harus lebih bisa memahami,cerdas dan cerdik,dimana langkah mereka bergerak,PD IPM akan bda dgn PR IPM ,IPM DARUL ARQAM beda dengan IPM garut kota,beegitu pula dalam hal program kerjanya pasti beda pula,oleh karena itu tidak sia-sia MUSYRAN merekomendasikan IPM untuk memantapkan kembali posisinya di ma`had ini yaitu sebagai middle structure.
Sebagai middle structure,IPM punya dua hak dan kewajiban keatas dan kebawah,kepada santri juga kepada pondok.tapi kalo dilihat sekarang dari realitasnya,kebanyakan kita terlalu subjektif,memandang bahwa kita itu harus terus memperjuangkan keperluan santri,karena kita posisinya sebagaia santri sedangkan yang salah itu adalah santri,kita terkadang berada di pihak santri sehingga tidak lebih objektif dalam menyikapi masalah,kadang kita terlalu banyak mengkritik pondok,tapi toh ternyata perubahan dari diri kita sendiri tidak ada alias nol,jangan sampai IPM sebagai organisasi yang selalu mengembor-gemborkan kekritisan justru perlu dikritisi.
Rasanya IPM adalah organisasi pelajar yang sering dan identik dengan menggembor-gemborkan kepada setiap kalangan untuk bersikap kritis.tapi kadang kurang tepat jika IPM sibuk-sibuk menggembor-gemborkan sikap kritiss,sedangkan para pimpinannya pun harus dikritisi,jauh panggang dari api,artinya IPM yang seharusnya bisa menjadi suri teladan bagi santri ma`had ini,kenyataannya malah sebaliknya,IPM yang tadinya harus jadi contoh di kelas,di asrama,maupun di mesjid,satu contoh ketika mengadakan acara,banyak orang meninggalkan pelajaran karena sibuk dengan organisasinya,padahal sudah jelas didalam buku panduan IPM, disebutkan tentang tertib beribadah,tertib belajar dan tertib berorganisasi.
Dengan kembalinya IPM untuk memahami posisinya di ma`had ini yaitu sebagai middle strucuture,maka gerak langkah perjuangan IPM tidak akan menjadi sia-sia,karena gerak dan langkah perjuangnannya akan relevan dengan kondisi dan objeknya di ma`had ini.
Pasti rekan-rekan IPM yang lebih tahu dan lebih paham,apa artinya IPM sebagai middle structure itu,dimana posisinya saat ini,dari pemahaman tentang posisinya tadi maka akan terbentuklah langkah-langkah strategis yang lebih relevan,yang tidak hanya mengadakan sebuah acara,tapi tidak juga hanya beradu konsep,tapi harus sesuai antara keduanya,acara yang berbekas dan membawa perubahan kepada ma`had ini.
Dan dapat saya simplukan secara singkat bahwa IPM yang sukses adalah IPM yang bisa mensinergikan antara pondok dan santri,antara semua civitas pondok,sehingga terbentuk kekuatan yang dapat membangun dan memberi prubahan kaepada ma`had ini.
C.PENUTUP
Dengan catatan singkat ini semoga menjadi bahan renungan bagi kita semua,untuk terus meunuju ke arah perubahan.selanjutnya semoga dengan catatan singkat ini,saya menigingatkan bahwa ketika pelaksanaan pemilihan pimpinan yang akan datang pada MUSYRAN IPM,karena MUSYRAN sebentar lagi,agar lebih selektif,tidak asal-asalan memasukan staff,yang justru di tengah jalan tidak sanggup berjihad sampai akhir masa jihadnya.lebih baik sedikit tapi efektif,daripada banyak tapi tidak efektif,daripaada staff itu hanya sebagai hiasan atau pemenuh buku admnisitrasi IPM saja.
Catatan ini bukan untuk menjatuhkan tapi bentuk rasa sayang dan apresiasi saya terhadap IPM,maaf bila catatan ini acak-acakan...
JIKA KAMU SEORANG AKTIVIS,MAKA JADILAH AKTIVIS SEJATI,TAPI JANGANLAH KAMU SEKALI-KALI MENAFIKAN SEMUA MASALAH AKADEMIK,DAN JIKA KAMU SEORANG AKADEMISI,JADILAH SEORANG AKADEMISI SEJATI,TAPI JANGANLAH SEKALI-KALI UNTUK MENAFIKAN UNTUK TERJUN KE DUNIA ORGANISASI.

Senin, 21 Februari 2011

Ormas Islam: 1 Maret Ahmadiyah Harus Bubar

Ormas-ormas Islam yang melakukan aksi usai shalat Jum'at, memberikan batas waktu, 1 Maret mendatang, menuntut pemerintah harus membubarkan Ahmadiyah. Bila pemerintah tidak membubarkan Ahmadiyah, mereka mengancam akan melakukan aksi di depan Istana Negara. Mereka menegaskan akan melangsungkan 'revolusi' bila pemerintah tidak bergeming dengan sikapnya, dan tidak mau membubarkan Ahmadiyah.
Tak lama, usai shalat Jum'at ribuan massa dari ormas Islam, memadati Bundaran Hotel Indonesia. Mereka melakukan aksi demonstrasi menuntut pembubaran Ahmadiyah. Sebagian massa memadati sisi-sisi Bundaran Hotel Indonesia. Ini merupakan aksi yang kesekian kalinya yang dilakukan oleh ormas-ormas Islam, yang menuntut pemerintah agar Ahmadiyah di bubarkan.
Massa yang memakai pakaian serba putih itu sebagian memadati sepanjang sisi lingkaran air mancur HI. Sebagian lagi berbaris di seberang jalan. Sementara itu, polisi berjaga-jaga dan mengatur jalannya lalu lintas. Pengamanan demo oleh pihak kepolisian tidak berlangsung ketat. Tidak nampak mobil pengaman seperti water canon, barracuda dan lain-lain.
Seusai shalat Jumat, beberapa pengunjuk rasa berdatangan dan jumlah mereka terus bertambah. Mereka berasal dari berbagai kelompok, antara lain Laskar Front Pembela Islam (FPI), Majelis Ta'lim, Shalawat Al-Jibhah, massa Forum Umat Islam (FUI), Majlis Dzikir Nurul Musthofa, dan massa Partai Bulan Bintang.
Ormas Islam akan menggalang kekuatan, dan mereka akan terus melaukan aksi, sampai pemerintah membubarkan Ahmadiyah. Aksi yang berlangsung di Bundaran Hotel Indonesia, selanjutnya diarahkan ke kantor Komnas HAM, yang selama ini Komnas HAM nampak cenderung membela Ahmadiyah. Dan menuduh ormas Islam melakukan pelanggaran terhadap HAM, karena melakukan kekerasan terhadap anggota Ahmadiyah, seperti di Cikeusik.
Ahmadiyah menjadi ujian umat Islam Indonesia. Apakah dapat menuntaskan kasus Ahmadiyah, yang sudah terang-terangan menodai Islam, dan mendapatkan dukungan berbagai kalangan LSM, sejumlah tokoh Islam sekuler, dan sikap pemerintah yang cenderung melindungi Ahmadiyah.
Inilah masalah yang sekarang dihadapi umat Islam. Ahmadiyah akan menjadi laten, dan terus melakukan aktivistasnya, apalagi jika opsi yang diambil pemerintah menjadikan Ahmadiyah sebagai kelompok  'agama baru' di Indonesia.
Sementara itu, menanggapi hikuk pikuk yang ditujukkan kepada Front Pembela Islam (FPI), dari berbagai tokoh, kalangan, dan opini media massa, yang menginginkan FPI dibubarkan, justru PPP menolak pembubarannya. Dalam pernyataan PPP menegaskan, "Fraksi PPP tidak setuju kalau FPI dibubarkan," kata Ketua Fraksi PPP Hasrul Azwa dalam jumpa pers, di DPR, Jakarta, Jumat (18/2/2011).
Berbeda sebelumnya, di mana anggota Komisi III dari FKS, Nasir Jamil, yang menginginkan agar FPI dibubarkan.

Rabu, 16 Februari 2011

Happy Our Day....

Setelah lelah melaksanakan kegiatan Up Grading, PR. IPM SMK Muhammadiyah Parakan Berinisiatif Mengadakan kegiatan Refreshing dengan hiking ke gunung kapur.

kegiatan ini dihadiri oleh lima belas peserta pengurus PR. IPM SMK Muhammadiyah Parakan, dan dilaksanakan pada 15 Februari 2011 walaupun peserta ini terbilang sedikit, namun kegiatan happy our day ini cukup mengasyikan.

di postkan oleh : Tara Prayoga (Ketua Umum)...

Sabtu, 12 Februari 2011

Hukum Merayakan Valentine

Banyak kalangan pasti sudah mengenal hari valentine (bahasa Inggris: Valentine’s Day). Hari tersebut dirayakan sebagai suatu perwujudan cinta kasih seseorang. Perwujudan yang bukan hanya untuk sepasang muda-mudi yang sedang jatuh cinta. Namun, hari tersebut memiliki makna yang lebih luas lagi. Di antaranya kasih sayang antara sesama, pasangan suami-istri, orang tua-anak, kakak-adik dan lainnya. Sehingga valentine’s day biasa disebut pula dengan hari kasih sayang.
Cikal Bakal Hari Valentine
Sebenarnya ada banyak versi yang tersebar berkenaan dengan asal-usul Valentine’s Day. Namun, pada umumnya kebanyakan orang mengetahui tentang peristiwa sejarah yang dimulai ketika dahulu kala bangsa Romawi memperingati suatu hari besar setiap tanggal 15 Februari yang dinamakan Lupercalia. Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian di masa Romawi Kuno (13-18 Februari). Dua hari pertama, dipersembahkan untuk dewi cinta (queen of feverish love) Juno Februata. Pada hari ini, para pemuda mengundi nama–nama gadis di dalam kotak. Lalu setiap pemuda mengambil nama secara acak dan gadis yang namanya keluar harus menjadi pasangannya selama setahun untuk senang-senang dan dijadikan obyek hiburan. Pada 15 Februari, mereka meminta perlindungan dewa Lupercalia dari gangguan srigala. Selama upacara ini, kaum muda melecut orang dengan kulit binatang dan wanita berebut untuk dilecut karena anggapan lecutan itu akan membuat mereka menjadi lebih subur.
Ketika agama Kristen Katolik menjadi agama negara di Roma, penguasa Romawi dan para tokoh agama katolik Roma mengadopsi upacara ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani, antara lain mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastor. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I (The Encyclopedia Britannica, sub judul: Christianity). Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St. Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (The World Book Encyclopedia 1998).
Kaitan Hari Kasih Sayang dengan Valentine
The Catholic Encyclopedia Vol. XV sub judul St. Valentine menuliskan ada 3 nama Valentine yang mati pada 14 Februari, seorang di antaranya dilukiskan sebagai yang mati pada masa Romawi. Namun demikian tidak pernah ada penjelasan siapa “St. Valentine” yang dimaksud, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda.
Menurut versi pertama, Kaisar Claudius II memerintahkan menangkap dan memenjarakan St. Valentine karena menyatakan Tuhannya adalah Isa Al-Masih dan menolak menyembah tuhan-tuhan orang Romawi. Orang-orang yang mendambakan doa St.Valentine lalu menulis surat dan menaruhnya di terali penjaranya.
Versi kedua menceritakan bahwa Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat dalam medan peperangan daripada orang yang menikah. Kaisar lalu melarang para pemuda untuk menikah, namun St.Valentine melanggarnya dan diam-diam menikahkan banyak pemuda sehingga iapun ditangkap dan dihukum gantung pada 14 Februari 269 M (The World Book Encyclopedia, 1998).
Versi lainnya menceritakan bahwa sore hari sebelum Santo Valentinus akan gugur sebagai martir (mati sebagai pahlawan karena memperjuangkan kepercayaan), ia menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis “Dari Valentinusmu”. (Sumber pembahasan di atas: http://id.wikipedia.org/ dan lain-lain)
Dari penjelasan di atas dapat kita tarik kesimpulan:
  1. Valentine’s Day berasal dari upacara keagamaan Romawi Kuno yang penuh dengan paganisme dan kesyirikan.
  2. Upacara Romawi Kuno di atas akhirnya dirubah menjadi hari perayaan gereja dengan nama Saint Valentine’s Day atas inisiatif Paus Gelasius I. Jadi acara valentine menjadi ritual agama Nashrani yang dirubah peringatannya menjadi tanggal 14 Februari, bertepatan dengan matinya St. Valentine.
  3. Hari valentine juga adalah hari penghormatan kepada tokoh nashrani yang dianggap sebagai pejuang dan pembela cinta.
  4. Pada perkembangannya di zaman modern saat ini, perayaan valentine disamarkan dengan dihiasi nama “hari kasih sayang”.
Sungguh ironis memang kondisi umat Islam saat ini. Sebagian orang mungkin sudah mengetahui kenyataan sejarah di atas. Seolah-olah mereka menutup mata dan menyatakan boleh-boleh saja merayakan hari valentine yang cikal bakal sebenarnya adalah ritual paganisme. Sudah sepatutnya kaum muslimin berpikir, tidak sepantasnya mereka merayakan hari tersebut setelah jelas-jelas nyata bahwa ritual valentine adalah ritual non muslim bahkan bermula dari ritual paganisme.
Selanjutnya kita akan melihat berbagai kerusakan yang ada di hari Valentine.
Kerusakan Pertama: Merayakan Valentine Berarti Meniru-niru Orang Kafir
Agama Islam telah melarang kita meniru-niru orang kafir (baca: tasyabbuh). Larangan ini terdapat dalam berbagai ayat, juga dapat ditemukan dalam beberapa sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan hal ini juga merupakan kesepakatan para ulama (baca: ijma’). Inilah yang disebutkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitab beliau Iqtidho’ Ash Shiroth Al Mustaqim (Ta’liq: Dr. Nashir bin ‘Abdil Karim Al ‘Aql, terbitan Wizarotusy Syu’un Al Islamiyah).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan agar kita menyelisihi orang Yahudi dan Nashrani. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى لاَ يَصْبُغُونَ ، فَخَالِفُوهُمْ
“Sesungguhnya orang Yahudi dan Nashrani tidak mau merubah uban, maka selisihlah mereka.” (HR. Bukhari no. 3462 dan Muslim no. 2103) Hadits ini menunjukkan kepada kita agar menyelisihi orang Yahudi dan Nashrani secara umum dan di antara bentuk menyelisihi mereka adalah dalam masalah uban. (Iqtidho’, 1/185)
Dalam hadits lain, Rasulullah menjelaskan secara umum supaya kita tidak meniru-niru orang kafir. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud. Syaikhul Islam dalam Iqtidho’ [hal. 1/269] mengatakan bahwa sanad hadits ini jayid/bagus. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaiman dalam Irwa’ul Gholil no. 1269). Telah jelas di muka bahwa hari Valentine adalah perayaan paganisme, lalu diadopsi menjadi ritual agama Nashrani. Merayakannya berarti telah meniru-niru mereka.
Kerusakan Kedua: Menghadiri Perayaan Orang Kafir Bukan Ciri Orang Beriman
Allah Ta’ala sendiri telah mencirikan sifat orang-orang beriman. Mereka adalah orang-orang yang tidak menghadiri ritual atau perayaan orang-orang musyrik dan ini berarti tidak boleh umat Islam merayakan perayaan agama lain semacam valentine. Semoga ayat berikut bisa menjadi renungan bagi kita semua.
Allah Ta’ala berfirman,
وَالَّذِينَ لَا يَشْهَدُونَ الزُّورَ وَإِذَا مَرُّوا بِاللَّغْوِ مَرُّوا كِرَامًا
“Dan orang-orang yang tidak menyaksikan perbuatan zur, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya.” (QS. Al Furqon [25]: 72)
Ibnul Jauziy dalam Zaadul Maysir mengatakan bahwa ada 8 pendapat mengenai makna kalimat “tidak menyaksikan perbuatan zur”, pendapat yang ada ini tidaklah saling bertentangan karena pendapat-pendapat tersebut hanya menyampaikan macam-macam perbuatan zur. Di antara pendapat yang ada mengatakan bahwa “tidak menyaksikan perbuatan zur” adalah tidak menghadiri perayaan orang musyrik. Inilah yang dikatakan oleh Ar Robi’ bin Anas.
Jadi, ayat di atas adalah pujian untuk orang yang tidak menghadiri perayaan orang musyrik. Jika tidak menghadiri perayaan tersebut adalah suatu hal yang terpuji, maka ini berarti melakukan perayaan tersebut adalah perbuatan yang sangat tercela dan termasuk ‘aib (Lihat Iqtidho’, 1/483). Jadi, merayakan Valentine’s Day bukanlah ciri orang beriman karena jelas-jelas hari tersebut bukanlah hari raya umat Islam.
Kerusakan Ketiga: Mengagungkan Sang Pejuang Cinta Akan Berkumpul Bersamanya di Hari Kiamat Nanti
Jika orang mencintai Allah dan Rasul-Nya, maka dia akan mendapatkan keutamaan berikut ini.
Dari Anas bin Malik, beliau mengatakan bahwa seseorang bertanya pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
مَتَّى السَّاعَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ
“Kapan terjadi hari kiamat, wahai Rasulullah?”
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,
مَا أَعْدَدْتَ لَهَا
“Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?”
Orang tersebut menjawab,
مَا أَعْدَدْتُ لَهَا مِنْ كَثِيرِ صَلاَةٍ وَلاَ صَوْمٍ وَلاَ صَدَقَةٍ ، وَلَكِنِّى أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ
“Aku tidaklah mempersiapkan untuk menghadapi hari tersebut dengan banyak shalat, banyak puasa dan banyak sedekah. Tetapi yang aku persiapkan adalah cinta Allah dan Rasul-Nya.”
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,
أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ
“(Kalau begitu) engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat lain di Shohih Bukhari, Anas mengatakan,
فَمَا فَرِحْنَا بِشَىْءٍ فَرَحَنَا بِقَوْلِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – « أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ » . قَالَ أَنَسٌ فَأَنَا أُحِبُّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ ، وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ مَعَهُمْ بِحُبِّى إِيَّاهُمْ ، وَإِنْ لَمْ أَعْمَلْ بِمِثْلِ أَعْمَالِهِمْ
“Kami tidaklah pernah merasa gembira sebagaimana rasa gembira kami ketika mendengar sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: Anta ma’a man ahbabta (Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai).”
Anas pun mengatakan,
فَأَنَا أُحِبُّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ ، وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ مَعَهُمْ بِحُبِّى إِيَّاهُمْ ، وَإِنْ لَمْ أَعْمَلْ بِمِثْلِ أَعْمَالِهِمْ
“Kalau begitu aku mencintai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakar, dan ‘Umar. Aku berharap bisa bersama dengan mereka karena kecintaanku pada mereka, walaupun aku tidak bisa beramal seperti amalan mereka.”
Bandingkan, bagaimana jika yang dicintai dan diagungkan adalah seorang tokoh Nashrani yang dianggap sebagai pembela dan pejuang cinta di saat raja melarang menikahkan para pemuda. Valentine-lah sebagai pahlawan dan pejuang ketika itu. Lihatlah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas: “Kalau begitu engkau bersama dengan orang yang engkau cintai”. Jika Anda seorang muslim, manakah yang Anda pilih, dikumpulkan bersama orang-orang sholeh ataukah bersama tokoh Nashrani yang jelas-jelas kafir?
Siapa yang mau dikumpulkan di hari kiamat bersama dengan orang-orang kafir[?] Semoga menjadi bahan renungan bagi Anda, wahai para pengagum Valentine!
Kerusakan Keempat: Ucapan Selamat Berakibat Terjerumus Dalam Kesyirikan dan Maksiat
“Valentine” sebenarnya berasal dari bahasa Latin yang berarti: “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Yang Maha Kuasa”. Kata ini ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi. (Dari berbagai sumber)
Oleh karena itu disadari atau tidak, jika kita meminta orang menjadi “To be my valentine (Jadilah valentineku)”, berarti sama dengan kita meminta orang menjadi “Sang Maha Kuasa”. Jelas perbuatan ini merupakan kesyirikan yang besar, menyamakan makhluk dengan Sang Khalik, menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala.
Kami pun telah kemukakan di awal bahwa hari valentine jelas-jelas adalah perayaan nashrani, bahkan semula adalah ritual paganisme. Oleh karena itu, mengucapkan selamat hari kasih sayang atau ucapan selamat dalam hari raya orang kafir lainnya adalah sesuatu yang diharamkan berdasarkan kesepakatan para ulama (baca: ijma’ kaum muslimin), sebagaimana hal ini dikemukakan oleh Ibnul Qoyyim rahimahullah dalam kitabnya Ahkamu Ahlidz Dzimmah (1/441, Asy Syamilah). Beliau rahimahullah mengatakan, “Adapun memberi ucapan selamat pada syi’ar-syi’ar kekufuran yang khusus bagi orang-orang kafir (seperti mengucapkan selamat natal atau selamat hari valentine, pen) adalah sesuatu yang diharamkan berdasarkan ijma’ (kesepakatan) kaum muslimin. Contohnya adalah memberi ucapan selamat pada hari raya dan puasa mereka seperti mengatakan, ‘Semoga hari ini adalah hari yang berkah bagimu’, atau dengan ucapan selamat pada hari besar mereka dan semacamnya. Kalau memang orang yang mengucapkan hal ini bisa selamat dari kekafiran, namun dia tidak akan lolos dari perkara yang diharamkan. Ucapan selamat hari raya seperti ini pada mereka sama saja dengan kita mengucapkan selamat atas sujud yang mereka lakukan pada salib, bahkan perbuatan seperti ini lebih besar dosanya di sisi Allah. Ucapan selamat semacam ini lebih dibenci oleh Allah dibanding seseorang memberi ucapan selamat pada orang yang minum minuman keras, membunuh jiwa, berzina, atau ucapan selamat pada maksiat lainnya.”
Kerusakan Kelima: Hari Kasih Sayang Menjadi Hari Semangat Berzina
Perayaan Valentine’s Day di masa sekarang ini mengalami pergeseran. Kalau di masa Romawi, sangat terkait erat dengan dunia para dewa dan mitologi sesat, kemudian di masa Kristen dijadikan bagian dari simbol perayaan hari agama, maka di masa sekarang ini identik dengan pergaulan bebas muda-mudi. Mulai dari yang paling sederhana seperti pesta, kencan, bertukar hadiah hingga penghalalan praktek zina secara legal. Semua dengan mengatasnamakan semangat cinta kasih.
Dalam semangat hari Valentine itu, ada semacam kepercayaan bahwa melakukan maksiat dan larangan-larangan agama seperti berpacaran, bergandeng tangan, berpelukan, berciuman, bahkan hubungan seksual di luar nikah di kalangan sesama remaja itu menjadi boleh. Alasannya, semua itu adalah ungkapan rasa kasih sayang. Na’udzu billah min dzalik.
Padahal mendekati zina saja haram, apalagi melakukannya. Allah Ta’ala berfirman,
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isro’ [17]: 32)
Dalam Tafsir Jalalain dikatakan bahwa larangan dalam ayat ini lebih keras daripada perkataan ‘Janganlah melakukannya’. Artinya bahwa jika kita mendekati zina saja tidak boleh, apalagi sampai melakukan zina, jelas-jelas lebih terlarang.
Kerusakan Keenam: Meniru Perbuatan Setan
Menjelang hari Valentine-lah berbagai ragam coklat, bunga, hadiah, kado dan souvenir laku keras. Berapa banyak duit yang dihambur-hamburkan ketika itu. Padahal sebenarnya harta tersebut masih bisa dibelanjakan untuk keperluan lain yang lebih bermanfaat atau malah bisa disedekahkan pada orang yang membutuhkan agar berbuah pahala. Namun, hawa nafsu berkehendak lain. Perbuatan setan lebih senang untuk diikuti daripada hal lainnya. Itulah pemborosan yang dilakukan ketika itu mungkin bisa bermilyar-milyar rupiah dihabiskan ketika itu oleh seluruh penduduk Indonesia, hanya demi merayakan hari Valentine. Tidakkah mereka memperhatikan firman Allah,
وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ
“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (QS. Al Isro’ [17]: 26-27). Maksudnya adalah mereka menyerupai setan dalam hal ini. Ibnu Mas’ud dan Ibnu ‘Abbas mengatakan, “Tabdzir (pemborosan) adalah menginfakkan sesuatu pada jalan yang keliru.” (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim)
Penutup
Itulah sebagian kerusakan yang ada di hari valentine, mulai dari paganisme, kesyirikan, ritual Nashrani, perzinaan dan pemborosan. Sebenarnya, cinta dan kasih sayang yang diagung-agungkan di hari tersebut adalah sesuatu yang semu yang akan merusak akhlak dan norma-norma agama. Perlu diketahui pula bahwa Valentine’s Day bukan hanya diingkari oleh pemuka Islam melainkan juga oleh agama lainnya. Sebagaimana berita yang kami peroleh dari internet bahwa hari Valentine juga diingkari di India yang mayoritas penduduknya beragama Hindu. Alasannya, karena hari valentine dapat merusak tatanan nilai dan norma kehidupan bermasyarakat. Kami katakan: “Hanya orang yang tertutup hatinya dan mempertuhankan hawa nafsu saja yang enggan menerima kebenaran.”
Oleh karena itu, kami ingatkan agar kaum muslimin tidak ikut-ikutan merayakan hari Valentine, tidak boleh mengucapkan selamat hari Valentine, juga tidak boleh membantu menyemarakkan acara ini dengan jual beli, mengirim kartu, mencetak, dan mensponsori acara tersebut karena ini termasuk tolong menolong dalam dosa dan kemaksiatan. Ingatlah, Setiap orang haruslah takut pada kemurkaan Allah Ta’ala. Semoga tulisan ini dapat tersebar pada kaum muslimin yang lainnya yang belum mengetahui. Semoga Allah memberi taufik dan hidayah kepada kita semua.

Senin, 07 Februari 2011

UP GRADING IPM SMK MUHAMMADIYAH PARAKAN BERLANGSUNG SUKSES..

up grading merupakan pelatihan awal dan paling mendasar yang ada di IPM. kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka pembentukan bibit-bibit kader baru yang akan meneruskan estafet perjuangan kepemimpinan IPM di masa depan.

sabtu dan ahad, 5-6 februari 2011 adalah hari dimana IPM SMK Muhammadiyah parakan membuktikan eksistensi dan rasa pedulinya terhadap pembentukan kader-kader IPM di masa mendatang.kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 40 peserta dari kelas 10 dan kelas 11. up grading yang dilaksanakan oleh bidang pengkaderan ini memuat enam (6) materi yang cukup padat diantaranya :

1. Psikologi Remaja, materi ini dibawakan oleh ketua bidang Advokasi PC. IPM Pamulang yaitu kakanda Wanda.

2. Administrasi, materi ini dibawakan oleh Sekretaris umum PC. IPM Pamulang yaitu kakanda Andhini Citra Pertiwi.

3. Teknik Persidangan, materi ini dibawakan oleh ketua bidang Pengkaderan PC. IPM Pamulang yaitu kakanda Rizki Maulana.

4. Kepemimpinan, materi ini dibawakan oleh ketua Umum PC. IPM Pamulang yaitu kakanda Dana.

5. Retorika, materi ini dibawakan oleh bapak Drs. Yusman Nasution selaku guru SMK Muhammadiyah Parakan.

6. ke-IPMan, materi ini dibawakan oleh anggota Pengkaderan PC. IPM Pamulang yaitu Eza.


             materi-materi ini semuanya disuguhkan dalam rangka pembentukan pribadi kader IPM untuk menjadi lebih baik lagi. semoga dengan adanya pelatihan up grading ini dapat memacu laju perkembangan kader IPM dimasa mendatang.

QS. Al Qolam : 1-6

Created by

PIMPINAN RANTING IPM SMK MUHAMMADIYAH PARAKAN